efek

Minggu, 14 Juli 2013

Pengertian Imunisasi


            Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resistem, jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertentu. Kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal terhadap penyakit lain.(Depkes RI 1994 )
            Departemen kesehatan RI ( 2004 ) menyebutkan imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalm pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
            Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak abad ke 19 untuk membasmi penyakit cacar di pulau jawa. Kasus cacar terakhir di Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974 indonesia secara resmi dinyatakan Negara bebas cacar. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai diperkenalkan imunisasi BCG, DPT, dan TT secara berturut-turut memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit TBC anak, Difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Tahun 1981 dan 1982 berturut-turut mulai diperkenalkan antigen polio dan campak yang dimulai di 55 buah kecamatan dan dikenal sebagai kecamatan pengembangan program imunisasi ( PPI ) ( Depkes RI 2000)
            Pada tahun 1984 cakupan imunisasi lengkap secara nasional baru mencapai 4% dengan strategi akselerasi, cakupan imunisasi dapat ditingkatkan menjadi 73% pada akhir tahun 1989. Strategi ini terutama ditujukan untuk memperkuat intrastruktur dan kemampuan manajemen program. Dengan bantuan donor internasional ( antara lain WHO, UNICEF, USAID ) program berupa mendistribusikan seluruh kebutuhan vaksin dan peralatan rantai dinginnya seta melatih tenaga vaksinator dan pengelola rantai dingin. Pada akhir tahun 1989, sebanyak 96% dari semua kecamatan di tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar secara teratur ( Abednego 1997 )
            Dengan satus program demikian, pemerintah bertekad untuk mencapai Universal Child Immunitatio ( UCI ) yaitu komitmen International dalam rangka Child survival pada akhir tahun 1990. Dengan penerapan strategi mobilisasi social dan pengembangan pemantauan wilayah setempat ( PWS ), UCI ditingkat nasioanl dapat dicapai pada akhir tahun 1990. Akhirnya habis dari 80% bayi di Indonesia mendapat imunisasi lengkap sebelum ulang tahunnya yang pertama ( Depkes RI 2000)
            Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga kelak ia terpejam pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit ( Ranuh 2008) Imunisasi dasar adalah kekebalan terhadap suatu penyakit yang diberikan kepada bayi. Pemberian Imunisasi dasar bagi bayi yang popular diistilahkan sebagai LIL ( Lima Imunisasi Dasart Lengkap ) sangat penting agar bayi tidak rawan terkena penyakit berbahaya seperti TBC, POLIO, DIFTERI, PERTUSIS (batuk 100 hari ), TETANUS, HEPATITIS, dan CAMPAK yang tak jarang menyebabkan kecacatan ( fisik ) ataupun bahkan kematian ( www.inilah.com / balita / citizen – journalisin / 2009 )
            Imunisasi wajib adalah imunisasi yang harus diberikan pada bayi yang termasuk imunisasi wajib adalah imunisasi
1.      BCG : memberikan kekebalan pada penyakit TBC
2.      DPT : member kekebalan pada penyakit DIFTERI, BATUK REJAN, DAN TETANUS
3.      POLIO : memberi kekebalan pada penyakit POLIOMIELITIS
4.      CAMPAK : memberi kekebalan pada penyakit CAMPAK
5.      HB : member kekebalan pada penyakit HEPATITIS B
6.      TT : member kekebalan pada penyakit TETANUS
7.      DT : member kekebalan pada penyakit DIFTERI DAN TETANUS







ASUHAN KELUARGA BINAAN DENGAN MASALAH IMUNISASI
A.Data Identitas
1.      Biodata
Nama lengkap keluarga           : Tn. P
UMUR                                    : 48 Thn
Agama                                     : islam
Pendidikan                              : SD
Pekerjaan                                 : supir mikrolet
Penghasilan                             : rata-rata Rp. 225.000,- per bulan
Suku / bangsa                          : Batak
Alamat                                                : RT 010. RW 07 NO 505

2.      Susunan keluarga
No
Nama anggota keluarga


L


P
Hubungan dalam keluarga
pendidikan
Status Imunisasi
KB
Keadaan fisik
1
Ny. Shanti Sinaga

32
Istri
SD
-
T
I
D
A
K
Sehat
2
Maria
-
12
Anak
SD
-
Sehat
3
Parlaungan
9
-
Anak
SD
-
Batuk > 3 bulan
4
Marta
-
6
Anak
-
-
sehat
5
Agus
3
-
Anak
-
BELUM
Sehat
6
fatimah
-
1
Anak
-
BELUM
sehat

Tipe keluarga ini adalah keluarga inyi, yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup harmonis.
·         Kegiatan sehari-hari
ü  Kebiasaan tidur
1.      Tn.P tidak pernah siang,tidur malam  6 jam/ hari
2.      Ny.S tidak pernah tidur siang,tidur  malam  7 jam / hari
3.      Nn. M dan Tn. P tidak pernah tidur siang,tidur malam  8 jam / hari
4.      Nn.M dan Nn.F dan Tn.A tidur siang  2 jam / hari, tidur malam  8 jam / hari
·         Kebiasaan makan
Semua anggota keluarga Makan 3x sehari dengan makanan pokok beras ( nasi ), lauk pauk sesuai kemampuan keluarga ( tahu,temped an telur kadang-kadang ). keadaan fisik anggota keluarga tidak ada yang terlalu gemuk ataupun kurus dan berat badan anggota keluarga pada umumnya sesuai tinggi badan.
·         Pola Eliminasi
Seluruh anggota keluarga menyatakan BAB  1 hari 1 x, BAK  5 x sehari
·         Kebersihan Penerangan / Persoanal Higiene
Mandi,gosok gigi 2x sehari
·         Pola Kebiasaan Kesehatan
ü  Tidak ada anggota yang merokok
ü  Tidak ada waktu khusus untuk berolahraga
·         Penggunaan waktu senggang                                                                                      Penggunaan waktu senggang oleh ibu digunakan untuk mengasuh anak yang masih bayi, serta anak masih kecil dan pada perhatian orang tua. Ibu tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan ibu-ibu/ RW, ayah sehari-harinya sibuk dengan pekerjaannya sebagai supir, pulang kerumah kadang-kadang, sudah larut malam waktu berkumpul bersama keluarga jarang dilakukan karena kesibukannya.
·         Situasi social Budaya dan Ekonomi
            Penghasilan Tn.P sehari-hari berkisar antara Rp. 100.000,- s/d Rp. 125.000,-. Yang keadaanya tidak menetap dan keseluruhannya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, termasuk untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak, dan ibu bila ada sisa belanja di tabung untuk keperluan yang sifatnya mendadak, keperluan belanja keluarga semuanya diatur dan menjadi tanggung jawab Ny. Shanti sinaga.
3.      Situasi lingkungan
a.       Perumahan
luas rumah 136 m2 milik sendiri, luas rumah 45 m2 terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar tamu dan 1 kamar makan, yang merangkap dapur, pengaturan perabot rumah tidak teratur, pentilasi kurang, kebersihan rumah kurang.
b.      Sumber Air Minum
Menggunakan sumur gali tanpa selongsong, keadaan air jernih dan tidak berbau, tidak berasa dan keadaannya cukup baik
c.       Tempat pembuangan tinja
Keluarga tidak mempunyai WC sendiri dan membung tinja di empang bersama dengan masyarakat sekitarnya.
d.      Tempat pembuangan limbah
Dibuang melalui selokan yang kemudian dialirkan ke empang yang petaknya tidak jauh dari rumah.
e.       Pembuangan sampah
Sampah dibuang di lubangyang telah dibuat disamping belakang rumah dan sampah tersebut tidak dibakar atau ditimbun.
f.       Kandang ternak
Keluarga memelihara ayam dan bebek dibelakang rumah jarak antara rumah dengan kandang lebih kurang 3 meter, keadaan kotor dan kurang terurus. Lingkungan rumah cukup rawan terhadap masalah kesehatan karena berdekatan dengan empang sekelilingnya banyak sampah yang berserakan dan kurang terurus, air empang menggenang dan tidak mengallir.
g.      Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa kepuskesmas, tetapi berobat dengan mantra kesehatan yang tinggal tidak jauh dari rimah klien, pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh paraji       ( dukun beranak ). Demikian pulan kelahirannya keseluruhan ditolong oleh paraji.
4.      Keadaan kesehatan keluarga
·         IMUNISASI
     Semua anak dari sejak lahir tidak pernah diberikan imunisasi
·         ANALISA DATA
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn.P disebabkan oleh factor ketidaktahuan, hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga ( SD ) disamping itu ditunjang oleh factor lingkungan fisik, social budaya, masyarakat tempat tinggal klaen.
Factor ketidaktahuan tersebut menimbulkan ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan keperawatan,yang dihadapi oleh keluarganya,sehingga terjadi dalam masalah-masalah keperawatan yang timbul dalam keluarga dianggap sesuatu yang wajar yang terjadi dalam kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan masalah kesehatan yang tidak habis-habisnya dalam kehidupan keluarga. Hal nini sangat dapat dilihat secara jelas dimana seluruh anggota keluarga tidak satupun diberikan imunisasi. Semua pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan dibantu oleh dukun beranak, respon keluarga terhadap anaknya yang menderita scabies, batuk pilek, maupun anemis yang diderita oleh ibu dan kedua orang anak kurang mendapat perhatian keluarga. Disamping itu sanitasi lingkungan keluarga yang kurang memenuhi syarat kesehatan merupakan ancaman kesehatan terhadap keluarga.
·         PERUMUSAN MASALAH
Dari data-data diatas dan hasil analisis yang sederhana, maka banyak permasalahan yang timbul pada keluarga Tn.P  yang disebabkan oleh factor ketidaktahuan keluarga dalam menjalankan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan, sehingga timbullah masalah-masalah sbb:
1)      Imunisasi
2)      KB
3)      Kesehatan Lingkungan ( kebersihan, sampah )
Prioritas Masalah
Prioritas dalam keluarga Tn.P adalah sebagai berikut :
1.      Kurangnya pemahaman ibu dan keluarga tentang Imunisasi
kriteria
Skala
Bobot
Nilai
Keterangan
Sifat masalah :
·         Ancaman kesehatan
·         Tidak / kurang sehat
·         krisis

2
3
1


1


3/3x1= 1
Anak mengalami batuk lebih dari 3 bulan tidak sembuh





Kemungkinan masalah dapat di ubah
·         dengan mudah
·         hanya sebagian
·         tidak dapat

2
1
0


2


½ x 2 = 1
Masalah sebenarnya mungkin dapat dirubah tapi hanya sebagian atau mungkin bertahap sesuai dengan pemahaman ibu tentang pentingnya Imunisasi





Potensi masalah untuk diubah
·         tinggi
·         cukup
·         rendah

3
2
1


2


2/3 x 1 = 2/3
Masalah dapat dicegah dengan Penkes dan pemberian Imunisasi





Menonjolnya masalah
·         berat ditangani
·         perlu ditangani
·         tidak diusahakan

2
1
0



1


1/2x1 = 1
Anak perlu di Imunisasi segera,jika sudah lewat bulan anak bisa mendapatkan DT di sekolah

Total Nilai                                           1 + 1 + 2 / 3 + 1 = 3 2/3

DATA
MASALAH KESEHATAN
MASALAH PERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
·   sejak lahir anak tdk pernah di imunisasi
·   anak ke 2 umur 9 bln mengalami batuk > 3 bln
·   rendahnya tingkat pendidikan keluarga di dukung oleh lingkungan fisik, social budaya, masyarakat tempat tinggal klien
Anak ke 2 mengalami batuk > 3 bln
Keluarga belum mengetahui manfaat imunisasi pd anak
a.                    a.  penyuluhan imunisasi
b.                   b. berikan obat sesuai dengan masalah yang diderita anak
c.                    c. pemberian imunisasi sesuai umur anak yang sehat
d.                   c. umur 6 thn diberikan DT
e.                   karena anak belum pernah diimunisasi jadi diberikan DT 2x
f.                     untuk umur 12 thn diberikan TT
g.                    karena anak belum pernah diimunisasi jadi diberikan TT 2x
h.                    
a.    Melakukan penyuluhan
1.  Pengertian imunisasi
2.  Manfaat imunisasi
3.  Jenis-jenis imunisasi
4.  Reaksi yang sering terjadi
5.  Efek samping
6.  Tujuan pemberian imunisasi
b.   Mengobati anak yang sakit
c.    Memberikan imunisasi sesuai umur pada anak yang sehat untuk kelas
1 SD:DT 2X
6 SD:TT 2X
·   Ibu mengerti dan mampu menjelaskan 6 pokok bahasan
·   Pada kunjungan kedua ibu memberitahukan anaknya telah diberi imunisasi
Pada tanggal
26 juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar